Berbagi Kabar Baik Berbagi Inspirasi

SELURUH REDAKTOR DAN CREW KABARBAIKPOST.MY.ID MENGUCAPKAN SELAMAT HARI NATAL DAN TAHUN BARU

Saturday, December 23, 2023

Cara Pengerjaan Beton Supaya Hasilnya Maksimal

Pengerjaan Jalan Rabat Beton

Blitar, KabarBaikPost.My.Id -Sobat, membicarakan tentang cara melaksanakan pekerjaan beton sepertinya tidak ada habis-habisnya, baik di kampus, laboratorium, konsultan, pelaksana bahkan sampai ke tingkat terendah yaitu pekerja. 

Mengapa demikian? Karena pada faktanya di lapangan terjadi bahwa, bahan yang digunakan sama, baik jumlah maupun kualitasnya, akan tetapi kualitas beton yang dihasilkan berbeda-beda. 

Untuk itu tidak bosan-bosannya  tema ini kita bicarakan lagi agar pekerjaan beton kita semakin hari semakin berkualitas.

Kebutuhan material untuk membuat beton dengan kualitas sedang adalah sebagai berikut:

a. Pasta semen, yaitu bahan perekat atau pengikat terdiri dari air dan semen. Kandungan pasta semen pada beton sedang adalah sekitar 25% (terdiri dari  ± 10% berat air dan ±15% berat semen). 

Perbandingan ini mengacu pada berat bahan dibanding dengan berat beton yang baru dibuat (beton segar), yaitu sekitar  2.330 kg per m³ (sesuai table SNI T-13-2002).

b. Agregat, yaitu pasir dan kerikil, kandungannya sekitar 75% (terdiri dari ±35% pasir dan ±40% kerikil). Syarat agregat harus memenuhi syarat SNI 03-2461-1991 (Spesifikasi agregat ringan untuk beton struktur).

Untuk bisa menghasilkan beton dengan kualitas bagus adalah cara pengerjaannya, meliputi :

1. Cara pencampuran dan pengadukan beton (SNI 03-3976-1995), pencampuran yang homogen (merata) pastinya akan menghasikan kekuatan tekan yang tinggi dibanding pencampuran yang tidak merata apalagi asal-asalan. 

Dari pengalaman di lapangan maka cara mencampur yang cepat merata adalah,pertama masukkan ½ air , kemudian kerikil, lalu semen, berikutnya kerikil dan terakhir tambahkan ½ air . (Pencampuran beton yang kurang baik memungkinkan terjadi bleeding pada beton, yaitu naiknya air pada permukaan beton segar. Selain itu bleeding juga disebabkan oleh pemadatan beton yang berlebihan).

2. Penuangan, ada beberapa kasus yang harus diperhatikan misalnya kita akan mengecor kolom dengan tinggi 4 meter maka sebaiknya kita gunakan triemi (dilewatkan pipa agak besar) agar tinggi jatuh tidak melebihi 1,5 meter guna menghindari berkumpulnya kerikil pada suatu tempat yang menyebabkan beton keropos (segregasi) karena kerikil cenderung lebih mudah terpisah jika dituang. (SNI-03-2847-2002, pasal 7.10)

3. Pemadatan, beton yang dipadatkan dengan benar tentu akan menghasilkan kuat tekan yang tinggi karena setiap ada 1% kandungan udara di dalam beton maka berpotensi menurunkan kekuatan tekan hingga 5%.

4. Perawatan (curing), jika dilakukan minimal selama 7 hari berturut-turut maka proses pengerasan beton akan sempurna karena beton akan mengeras secara lebih baik jika kondisinya lembab/basah. 

Perawatan  bisa dilakukan dengan menyiram setiap pagi dan sore, bisa ditutup terpal, digenangi air atau disemprotkan lapisan curing compound agar air terjebak dan tidak menguap.  (SNI-03-2847-2002, pasal 7.11)

5. Cara pelepasan bekisting (cetakan) , harus melewati umur minimal yang dipersyaratkan  dan penanganan yang benar. 

Misal kolom struktur setelah 3 hari, balok samping juga minimal setelah 3 hari, sedangkan bagian bawah balok maupun dak maka minimal setelah berumur 14 hari baru dibuka, itupun harus segera ditopang lagi guna menghindari lendutan hingga beton mencapai usia 28 hari (usia maksimal pengerasan beton secara alami). (SNI-03-2847-2002, pasal 8.2)

6. Tidak membebani dengan beban berat sebelum  beton berumur cukup atau mencapai kekuatan maksimal. 

Faktor di atas adalah faktor dominan yang sering terjadi di lapangan, apakah sobat memiliki pengalaman lain ? 

Mari kita tukar pengalaman agar pengetahuan kita tentang beton semakin bertambah baik. (sfl)

Share:

0 comments:

Post a Comment

booked.net
+25
°
C
+25°
+25°
Blitar
Monday, 06
See 7-Day Forecast